Welcome

"You are what you think. You are what you go for. You are what you do. Anda adalah apa yang anda pikir, anda adalah kemana anda pergi, anda adalah apa yang anda lakukan."

Kamis, 05 Januari 2012

MUJTAHID dan TERORISME

Lengkaplah sudah kesedihan hati umat islam. Setelah mereka dituduh teroris dan dan islam dituduh sebagai agama terorisme, kini ada tuduhan baru bahwa terjemah al-Qur’an terbitan kementrian agama adalah pemicu terorisme. Tuduhan ini selangkah lagi dapat dibaca, al-Qur’an adalah pemicu terorisme. Konon, orang-orang yang dituduh teroris yang mengusung isu agama tidak tahu bahasa arab. Mereka hanya mampu membaca terjemah al-Qur’an dalam bahasa indonesia. Dari karya terjemah itu, mereka melakukan ijtihad (penggalian hukum islam) kemudian berjihad (melakukan teror) dan jadilah dia teroris. Salah satu ayat al-Qur’an yang terjemahnya dituding sebagai pemicu terorisme adalah surah al-Baqarah ayat 191. “dan bunuhlah mereka dimanapun kamu jumpai mereka”. Menurut tuduhan itu, terjemah ayat ini telah memicu terorisme. Pengakuan orang-orang yang dituduh teroris, mereka menerapkan teror karena menerapkan ayat tersebut. Sementara orang yang sudah taubat sebagai teroris mengatakan bahwa ia tidak dapat menyalahkan terhadap perbuatan yang dilakukan oleh orang yang dituduh teroris karena menurutnya ia telah melakukan ijtiha. Dalam ilmu ushul fiqih, terdapat syarat-syarat yang sangat ketat bagi orang yang akan berijtihad. Dia harus menguasai bahasa arab, ilmu tafsir, hadits dan ilmu hadits, ushul fiqih dll. Seseorang yang tidak memiliki keahlian untuk berijtihad, tidak dibenarkan melakukan ijtihad. Dia wajib bertanya kepada orang yang tahu tentang agama islam. Orang yang tahu ilmu tafsir akan memahami bahwa ayat di atas itu tidak menjadi pemicu terorisme karena ayat tersebut tidak dapat dilepaskan dari ayat sebelumnya, yaitu surah al-Baqarah ayat 190. Isi surah al-Baqarah ayat 190-191 itu adalah dalam konteks perang. Kita diperintahkan untuk memerangi orang-orang yang memerangi kita. Dimana saja kita jumpai mereka, maka orang-orang yang memerangi kita itu wajib kita bunuh. Tetapi, kita dilarang untuk memerangi orang-orang yang tidak memerangi kita. Apabila kaum zionis memerangi orang islam di palestina, maka orang yahudi yang tidak terlibat lansung dalam perang seperti orang yahudi yang diluar palestina tidak boleh kita perangi. Apabila kita mau memerangi orang-orang yahudi, kita harus pergi ke palestina dan bergabung dengan kaum muslim disana untuk memerangi orang-orang yahudi yang memerangi orang-orang islam. Terjemah al-Qur’an itu tidak salah, apalagi ayat yang diterjemahkan. Dalam terjemah versi bahasa inggris yang diterbitkan oleh pemerintah arab saudi, surah al-Baqarah 191 itu diterjemahkan, ‘and kill them wherever you find them”. Begitu pula dalam terjemah bahasa lain. Semangat yang menggebu-gebu untuk kembali kepada al-Qur’an dengan membuka pintu ijtihad selebar-lebarnya dan menutup pintu taqlid serapat-rapatnya telah menyebabkan semua orang melakukan ijtihad. Mereka tidak mau membaca ilmu tafsir, ilmu hadits, ushul fiqih dan lainnya, karena hal itu dianggap taqlid kepada ulama. Dan perilaku seperti itu bisa melahirkan ahli hukum (mujtahid) dan pemikir yang keliru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar